Rental mobil Pekanbaru. Rental mobil di Pekanbaru. Rental mobil Pekanbaru 2016. Rental mobil murah Pekanbaru. Rental mobil Pekanbaru Murah Include driver dan lepas kunci. Rental Mobil Pekanbaru harian, bulanan, dalam dan luar kota. Rental Mobil Pekanbaru dengan armada terbaru. Avanza, Xenia, Innova, Terios, Rush, Fortuner, Alphard, Camry, Bus Pariwisata.

Rabu, 09 Maret 2016

Demam GMT, Rental Mobil Habis, Rumah Warga Jadi Hotel

PESERTA Ekspedisi Maritim 2016 menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) 2016, di Perairan Belitung, Bangka Belitung, Rabu (9/3/2016). Gerhana Matahari Total terjadi sekitar pukul 07.25 WIB dan berlangsung tidak lebih dari satu menit.*BELITUNG, (PRLM).- Gerhana matahari total 2016 membawa berkah tersendiri bagi warga Bangka Belitung. Ribuan wisatawan menyerbu pulau ‘Laskar Pelangi’ ini untuk menyaksikan gerhana matahari total. Akibatnya, hotel penuh, mobil rental pun habis dipesan. Sebanyak 34 hotel dari berbagai kelas sudah terisi penuh oleh wisatawan yang akan menyaksikan GMT di Kepulauan Bangka Belitung.
Tak hanya itu, wisma dan homestay yang dikelola warga desa pun sudah terisi dan ooking sejak sebulan lalu. "Kami sudah full booking. Kalau mau pesan sesudah tanggal 11 Maret,” ujar Megawati, salah satu pemilik homestay di wilayah Tanjung Kelayan, Belitung.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Pandan Bangka Belitung menyebabkan mobil rental di wilayah itu habis dipesan. Sewa mobil di Tanjung Pandan mencapai Rp 500 hingga Rp 550 per hari. Biaya itu sudah termasuk bahan bakar dan sewa sopir. “Saya punya 3 mobil. Semuanya sudah habis dipesan untuk tanggal 9 Maret. Sewanya Rp550 ribu sehari atau 12 jam,” ujar warga Tanjung Pandan, Ichan (42).
Sementara itu, wisatawan asal Garut Jawa Barat yang berkunjung ke Tanjung Pandan, Ujang Sugandi dan Ija Khodijah mengaku sudah memesan hotel beberapa bulan sebelumnya. “Sudah lama pesan Kang. Mau liburan, dan kebetulan bersamaan gerhana matahari total. Cuma bingung nyari mobil rental nih, soalnya mau keliling,” ucap Ujang. Ujang mengaku berkunjung ke Belitung untuk bulan madu bersama istrinya.
Transportasi umum menjadi salah satu kendala wisatawan di Tanjung Pandan. Sebab, angkutan umum di Tanjung Pandan sangat sedikit, terutama yang mengarah ke Manggar, Belitung Timur.“Di sini jarang angkutan. Soalnya warga sudah pada punya motor semua. Kalau dari Bandara ke Manggar biasanya ada Damri. Kalau angkutan umum sangat kurang, cuma satu dua saja,” ujar Agusman, warga yang berjualan di Terminal Tanjung Pandan.
Hal yang sama terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Diperkirakan 10.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri akan menyaksikan GMT di Sulawesi Tengah pada 9 Maret.
Hingga 1 Maret 2016, sudah tercatat sekitar 5.000 orang pengunjung dari berbagai negara di dunia yang mengonfirmasikan kehadirannya. Mereka adalah pencinta gerhana yang menamakan diri "eclipse hunter", ilmuwan, fotografer dan wisatawan.
Akibatnya, kamar-kamar hotel mulai yang berbintang sampai kelas melati sudah terpesan penuh untuk empat hari, yakni 7 sampai 10 Maret 2016. "Kami terpaksa mencari-cari rumah penduduk yang bisa dimanfaatkan untuk tempat menginap para tamu dari sejumlah kementerian dan lembaga negara yang akan datang, karena tidak ada lagi kamar hotel yang kosong," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tengah Sitti Norma Mardjanu.
Provinsi berpenduduk sekitar 2,7 juta jiwa ini tampaknya memang lebih beruntung dibanding 11 provinsi lainnya yang akan dilintasi GMT, karena memiliki titik pantau terbanyak yang tersebar pada lima kabupaten yakni Sigi, Parigi Moutong, Poso, Tojo Unauna dan Banggai serta Kota Palu.
Berbagai festival telah disiapkan untuk para pengunjung GMT yang diharapkan membikin mereka betah berlama-lama di kota ini, serta memikat hati turis untuk kembali lagi berkunjung pada kesempatan berikutnya.
"Festival seperti ini penting karena, sebagian besar pengunjung asing nanti adalah mereka yang baru pertama kalinya datang ke Indonesia," tutur Zulfikar Usman, Direktur Hasan Bahasuan Institute (HBI) yang akan menggelar festival seni-budaya di Desa Ngatabaru, Kabupaten Sigi, lokasi pengamatan GMT dengan pengunjung asing terbesar di provinsi ini.
HBI akan menyajikan seni budaya dari berbagai daerah di Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah seperti tari kolosal Raego dari Kabupaten Sigi, yang melibatkan 40 orang penari ditambah 10-an orang pemain musik.
Raego dance akan didampingi dengan penampilan tari-tarian dari Tanah Toraja dan Bone, Sulawesi Selatan serta berbagai kelompok etnis seperti Batak dan Jawa.
Menpar Arief Yahya menilai dari animo yang begitu kuat itu, target Kemenpar pada GMT 2016 ini terlampauai jauh. "Target wisman di 12 provinsi, pada GMT ini 10.000 wisman, dengan devisa 150 M. Saya kirabjauh terlampaui,"katanya.(A-147)***

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/

0 komentar:

Posting Komentar